— ESL (@ESL) September 3, 2019 Secara sekilas, format turnamen ini cukup sederhana karena membuat tim akan terus bertanding sepanjang tahun.
Namun, perlu diketahui, kelebihan turnamen CS:Go adalah hadirnya kompetisi major yang melibatkan perebutan Intel Grand Slam senilai $1 juta dan kompetisi minor.
Dengan dua kompetisi ini, tim-tim yang notabene bukan tim besar dapat terus bertahan karena banyaknya jenis turnamen yang digelar.
Baca Juga: Resmi, 11 Tim Ini Bakal Tampil di CS:GO StarLadder Berlin Major 2019
Sayangnya, jika tim e-sports telah sepakat untuk mengikuti ESL Pro Tour tidak diperbolehkan mengikuti turnamen lain.
CEO Astralis, Nikolaj Nyholm adalah salah satu yang mempermasalahkan hal tersebut.
Baginya, turnamen terkesan eksklusif dan tidak ada keterangan resmi dari Counter-Strike Players Association (CSPPA).
There are talks of how CS:GO leagues will be organized next year.Let me make it clear: @astralisgg will not participate in any leagues without the players' direct representation, preferably through the @CSPPAgg.(cc @ESLCS, @ECS, @BLASTProSeries, @StarLadderCSGO)Mengutip Dot Esports, turnamen seperti ini memang akan efektif diterapkan pada Overwatch League hingga Call of Duty, namun tidak dengan CS:Go.— Nikolaj Nyholm @ #BerlinMajor (@nikolaj) August 23, 2019
Sebab, variasi turnamen melalui FACEiT, ELEAGUE, hingga StarLadder justru menjadi nilai lebih bagi kompetisi CS:Go.
(*)