“Menurut saya, sosok Bjorn Ong adalah pelatih yang sangat amat berambisi dan mempunyai pemikiran yang luar biasa. Mungkin karena dia nokturnal kali ya. Selain itu, dia juga bisa bekerja secara profesional, bisa menjadi teman untuk tim, dan bisa mengatasi beberapa permasalahan yang bisa dibilang privacy bagi para pemain. Ya walaupun agak kepo-an banget orangnya dan aneh tapi patut diacungi jempol,” ujar Ade.
Sedangkan menurut 8Ken, Bjorn adalah pelatih yang menarik dan cocok dengan kultur EVOS Esports sehingga memudahkan para pemainnya lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan arahan-arahan sang pelatih.
Namun, seorang pelatih nggak bisa serta merta membuat timnya jadi juara.
8Ken pun memberikan contoh bahwa di olahraga tradisional, ada juga pelatih-pelatih hebat yang nggak mampu membawa timnya juara seperti Greg Popovich di Antonio Spurs tahun 2019 ataupun Jose Mourinho di MU pada awal tahun yang sama.
Baca Juga: Surprise! Acil Balik Lagi ke RRQ untuk Jadi Pelatih Divisi MLBB
Demikian juga dengan RRQ di MPL ID S4 dan M1, dimana 8Ken memberikan pendapatnya bahwa RRQ butuh waktu untuk meningkatkan chemistry antara pelatih dan para pemainnya.
“EVOS hanya lebih beruntung menemukan pelatih yang bisa dengan mudah mengintegrasikan diri ke dalam tim,” katanya.
Meski berisikan para pemain bintang dan juga menggunakan coach yang punya pengalaman, tim yang pernah jadi juara MPL ID S2 ini harus rela berada di posisi runner-up di MPL ID S4 dan M1.
Andrian Pauline, CEO dari RRQ, mengaku masih akan menggunakan coach untuk tim MLBB mereka di MPL ID S5 meski, saat artikel ini ditulis, ia mengaku belum menemukan sosok pelatih baru untuk timnya.
Baca Juga: Akan Bermain Lepas, RRQ Siap Berlaga di M1 World Championship