Follow Us

Bagaimana Kondisi Bursa Transfer dan Kontrak Pemain Esports Sekarang?

Teguh Wicaksana - Senin, 02 Maret 2020 | 22:00
BTRG Raih kemenangan di WESG 2019 Asia Tenggara
instagram.com/kevin.sosantoo

BTRG Raih kemenangan di WESG 2019 Asia Tenggara

GridGames.ID - Kontrak dan profesionalisme adalah sesuatu yang mengikat untuk menjadi atlet esports.

Dulu, hidup sebagai gamer profesional itu bukan hal yang mudah, biasanya seorang gamer harus bergantung hidup dengan hadiah yang didapat.

Total hadiah esports yang didapat juga belom sebesar sekarang.

Oleh karena itu seiring berjalannya waktu, berbagai pihak dari berbagai merek hingga investor sudah mulai melirik esports.

Para atlet juga sudah tidak menggantungkan hidup mereka dari hasil hadiah saja, sekarang mereka juga sudah mendapatkan gaji tetap dari organisasi tempat mereka.

Untuk atlet yang berlaga di turnamen internasional, mereka bisa menerima gaji hingga miliaran rupiah per tahunnya.

Seperti pemain profesional League of Legends (LOL) di Korea Selatan, Lee Sang-hyeok alias Faker, yang dianggap sebagai pemain LOL terbaik sepanjang sejarah.

Dia pernah ditawari untuk menentukan gajinya sendiri ketika ditawari untuk pindah dari tim asalnya.

Tim esports CS:GO, Astralis
dotesports.com

Tim esports CS:GO, Astralis

Baca Juga: Inilah Tanggal Resmi Kompetisi Esports Intel World Open: Path to Tokyo

Apa yang menentukan besar kecilnya gaji seorang atlet?

Salah satu faktor yang menentukan adalah game yang mereka mainkan sendiri.

Di setiap game esports biasanya memiliki peraturan sendiri, sebagai contoh LOL yang dimana Riot Games turun langsung dalam menyelenggarakan turnamen.

Contoh lainnya adalah Valve yang tidak banyak ikut campur dalam turnamen Counter-Strike: Global Offensive (CSGO).

Sistem Transfer Pemain

Untuk bursa pasar atlet di masinng-masing gam esports bisa dibilang berbeda-beda.

Sebagai contoh, LOL adalah salah satu game yang memilki peraturan ketat untuk transfer pemain karena Riot memang langsung turun tangan.

Dengan adanya regulasi dari Riot biasanya kontrak antara tim esports dan atlet memiliki standarisasi.

Beberapa organisasi juga menerapkan hal yang serupa dengan regulasi yang ditentukan oleh pihak mereka masing-masing.

Baca Juga: Wow! Inter Milan Dan Bali United Masuk Ke Dalam Dunia Esports

Lalu, Bagaimana dengan Bursa Transfer di Indonesia?

Peraturan untuk transfer atlet pemain esports di Indonesia masih tergantung pada publisher game.

Ada publisher yang telah membuat regulasi terkait transfer pemain profesional ada juga yang belum.

“Kami ada di game Free Fire dan Arena of Valor,” kata Wijaya Nugroho, Business Development, Esports Manager dari SEA (aka Garena).

Ketika ditanya apakah Garena telah menerapkan peraturan terkait game esports yang mereka naungi. “Untuk Call of Duty: Mobile belum, karena masih baru dan sedang disiapkan ekosistemnya.”

Oleh karena itu bursa transfer di Indonesia terbilang hampir sama seperti di dunia Internasional.

Kesimpulan

Segala sesuatu yang berkaitan dengan peraturan antar tim atau organisasi dalam dunia esports masih memiliki regulasi atau standar dari publisher game itu sendiri.(*)

Editor : Grid Games

Baca Lainnya

Latest