Kejuaraan World Cyber Game dilangsungkan di delapan kota besar di Indonesia dengan mempertandingkan FIFA World Cup, Age of Empries II, Counter-Strike dan StarCraft: Brood War.
Baca Juga:CD Projekt Red Luruskan Kabar Soal Email Cyberpunk 2077 Versi Beta
Meskipun awalnya dipandang sebelah mata dan diselimuti stigma buruk, kini eSport Indonesia mulai mendapatkan tempatnya sebagai cabang olahraga bergengsi.
Bahkan sudah masuk ke dalam cabor eksibisi Asian Games 2018 lho! Masih inget nggak?
Pada tahun yang sama juga, kompetisi eSport kelas internasional bertajuk Indonesia Games Championship digelar di Indonesia yang diikuti lebih dari 9000 peserta dan 13.000 pengunjung.
Baca Juga: Inilah Sejarah eSports yang Telah Dimulai Sejak Puluhan Tahun Lalu
Era Mobile Games sebagai tren baru yang mendominasi
Di tengah pekembangan eSport di Indonesia, ada satu tren yang nggak disangka-sangka akan mendominasi, yaitu mobile games.
Mundur sedikit ke 2014 lalu, tahun ini adalah babak terbaru dari eSport Indonesia di mana perusahaan bernama Super Evil Megacorp (SEMC) meluncurkan Vainglory lewat sesi presentasi teknolgi API grafis bernama Metal untuk iPhone 6.
Saat itu, Vainglory bisa disebut sebagai pionir MOBA untuk mobile.
Meskipun bukan yang pertama, namun SEMC bisa menciptakan MOBA di mobile secara sempurna dengan konsep 3v3.