Bahkan, CEO Storms, David Yin mengatakan kalau dirinya sudah mendukung komunitas game Indonesia selama 12 tahun.
“Aku adalah pendukung garis keras komunitas game Indonesia. Aku sudah mendukung komunitas game Indonesia lebih dari 12 tahun sekarang, sejak zaman Nokia,” aku David Yin.
Menjadi pendukung komunitas game lokal ternyata membuat David mengenal Niji Games, lebih tepatnya David bertemu dengan Nikko melalui program tahunan Google, Indie Game Accelerator 2018. Hingga akhirnya Storms menjadi publisher Niji Games.
Baca Juga: Masih Ada! PlayStation Plus Bagikan 4 Game Gratis Selama Desember
Ketika ditanya apa alasan Storms menjadikan Umbra: Amulet of Lights sebagai mobile game pertama yang mereka publish, David mengatakan kalau Umbra adalah game yang menawan.
“Saat kita pertama kali ngomongin tentang game ini, kita jatuh cinta dengan Umbra. Game ini punya banyak hal keren, art style yang indah, fakta kalau ini adalah game 3D dan punya tampilan yang cantik dan juga cukup simpel untuk memainkannya,” sebut David.
Namun di luar semua kelebihan Umbra, David kembali mengatakan kalau ia ingin membantu dan mendukung studio game lokal, lebih tepat studio game indie lokal.
“Untukku secara personal, aku ingin membantu studio game indie Indonesia tumbuh. Karena saat ini pasar (game) Indonesia lagi ramai banget. Game dari studio besar mendominasi pasar Indonesia. Masalahnya adalah banyak studio game Indonesia yang merasa terpojok,” ucap CEO Storms ini.
Baca Juga: Setelah 28 Tahun, Game Boy Diketahui Ternyata Punya Keyboard Khusus!
Storms juga mengaku ingin menjadi mentor untuk membantu studio game indie Indonesia seperti Niji Games untuk mengatasi permasalahan di atas.
“Goals kedua kita adalah menjadi mentor dan memberi nasihat kepada developer game indie seperti Niji Games seputar strategi penetapan harga, strategi menjadi global, strategi periklanan, strategi akuisisi penggunaan berbayar, dan analisis data di dalam game,” ucap David.