GridGames.ID -Industri game di Indonesia terus menujukkan perkembangan yang signifikan.
Dalam kurun waktu dua tahun terakhir saja jumlah pemain game di Tanah Air making meningkat.
Menurut data Newzoo, pada 2017 Indonesia memiliki jumlah pemain game sebanyak 43,7 juta orang.
Masuk ke 2019, terjadi peningkatan jumlah pemain game menjadi 52 juta orang.
Baca Juga: Menakar Industri Esport, Sandiaga Uno: Kini Esport Sedang Lucu-lucunya
Lalu pada tahun lalu, jumlah pemain game di Indonesia dilaporkan berbagai pihak telah mencapai 100 juta orang.
Dari sekian banyak jumlah pemain game di Indonesia, ternyata ada satu genre yang paling diminati, yaitu game multiplayer.
Bagi yang belum tahu, game multiplayer merupakan jenis game yang memungkinkan pemain bermain bersama-sama dengan orang lain secara bersamaan.
Baca Juga: Profesi Live Streamer Game Disebut Menggiurkan, Ini Pendapat Kenboo & SherlinTsu
Tingginya minat terhadap game multiplayer di Indonesia tentu bukan tanpa sebab.
CEO Agate Games, Arief Widhiyasa mengungkapkan bahwa dari total top 100 game paling berkembang di Indonesia, 85% dikuasai oleh game multiplayer.
"Jadi, kalo misalnya kita liat top 100 grossing game di Indonesia itu yang singleplayer plus social cuma 15%, sisanya itu multiplayer," ujarnya dalam acara peluncuran Google Play Points, Jumat (5/11).
Ia mengungkapkan jika ingin membuat game yang mampu menjangkau skala besar di Indonesia, maka multiplayer adalah salah satu kuncinya.
Menurutnya, secara natural orang akan lebih senang bermain game bersama ketimbang sendiri.
Baca Juga: Pengen Jadi Shoutcaster Profesional? Kenali Dulu Hal-hal Berikut Ini!
Arief juga memprediksi bahwa game multiplayer akan lebih banyak hadir di masa depan.
"Naturally kita mahkluk sosial, jadi wajar kenyataan ini terjadi," ungkapnya.
Game Free to Play akan Kuasai Industri Game di Masa Depan
Dalam sesi yang sama, Arief juga memprediksi situasi industri game dunia di masa depan.
Ia menyatakan bahwa game Free to Play akan menguasai pasar industri game dunia.
Hal itu dikarenakan game Free to Play itu sesuai dengan wealth population saat ini.
Dengan begitu game Free to Play memungkinkan developer untuk membuat game yang mengikuti wealth population tersebut.
Baca Juga: Selera Nusantara Masuk Nominasi Google Play Users' Choice Game 2021
"Jadi ideal dan udah pasti (game Free to Play) jadi masa depan," tuturnya.
Maka dari itu, menurutnya ke depan platform tidak akan menjadi batasan lagi bagi semua game.
Tidak menutup kemungkinan bakal makin banyak game multi-platform yang hadir. (*)