Hal tersebut disampaikan oleh VP ESL, Michael ‘Carmac’ Bllicharz.
Michael ingin mensosialisasikan etika tersebut sebelum turnamen IEM Katowice digelar.
Caranya cukup sederhana, ESL akan memutar sebuah video di layar raksasa dan meminta MC memandu penonton dalam menaati aturan.
Michael menyebut kehadiran penonton memang tidak dapat dipungkiri menjadi suntikan semangat bagi para pemain.
Baca Juga: Ini Dia Turnamen Esports dengan Penonton Terbanyak di Januari 2020
Namun, ada kalanya penonton mengganggu jalannya permainan.
Michael mencontohkan etika yang dapat diaplikasikan, misalnya, para penonton diperbolehkan berteriak bila pemain telah melakukan kill.
Selain itu, para penonton tidak diperbolehkan untuk meneriakkan informasi lokasi bom, hingga poisisi pemain lawan pada tim yang didukungnya.
Baca Juga: Resmi! Klub Sepak Bola Asal Italia, Atalanta Bentuk Tim Esports
Tak hanya itu, ESL juga berencana untuk membangun sebuah booth kedap suara pada setiap live event.
Diharapkan, ruangan kedap suara tersebut dapat menghalau suara penonton yang cukup mengganggu, seperti diucapkan oleh pemain Astralis, Andreas Hojsleth.